Sabtu, 30 Januari 2010

Bakka

E F#
Dahulu terasa indah
B E B
Tak ingin lupakan
C#m B F#
Bermesraan s’lalu jadi satu
B
Kenangan manis

A G#m
Tiada yang salah
F#m G# C#m B
Hanya aku manusia bodoh
A G#m F#m G#m
Yang biarkan semua ini permainkanku
Am B
Berulang ulang ulang kali

reff :
E B C#m
Mencoba bertahan sekuat hati
B F#m
Layaknya karang yang
B
Dihempas sang ombak
E B C#m
Jalani hidup dalam buai belaka
B F#m B
Serahkan cinta tulus di dalam takdir

E F#m
Tak ayal tingkah lakumu
B E B
Buatku putus asa
C#m B F#
Kadang akal sehat ini
B
Belum cukup membendungnya

A G#m
Hanya kepedihan
F#m G# C#m B
Yang s’lalu datang menertawakanku
A G#m
Engkau belahan jiwa
F#m G#m Am B
Tega menari indah di atas tangisanku

Repeat reff

G#m A G#m
Tapi sampai kapankah ku harus
A F#m B E
Menanggungnya kutukan cinta ini

Bridge:
C G A
Semua kisah pasti ada akhir
B E
Yang harus dilalui
C G B
Begitu juga akhir kisah ini yakinku indah

Repeat reff

G#m A G#m
Tapi sampai kapankah ku harus
A F#m B
Menanggungnya kutukan cinta ini
E
Bersemayam dalam kalbu

Senin, 25 Januari 2010

Jodoh Ditangan TUHAN ???

hidup ini adalah sesuatu yang mengalir, tugas manusia adalah mencari wadah tempat dirinya bisa mengalirkan diri. Proses menghubungan wadah dengan aliran berada diluar kewenangan manusia, adakalanya wadah terbuka tetapi tidak ada aliran yang masuk, sebaliknya aliran terbentuk tetapi wadah tertutup. Selamanya manusia tidak akan ketemu jodoh kalau dia tidak mengalirkan dirinya, Tuhan berperan dalam menghubungkan kemana tempat aliran tersebut harus ditempatkan, ketepatan wadah dengan isi ini merupakan jodoh.

Sepenggal Cerita

Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang
dirundung masalah. Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung
menceritakan semua masalahnya.

Pak Tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama, lalu ia mengambil
segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil
segelas air.Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu
diaduknya perlahan.

"Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya ", ujar pak tua.
"Pahit, pahit sekali ", jawab pemuda itu sambil meludah ke samping.
Pak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke
tepi telaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan
dan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu. Sesampainya disana,
Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dgn
sepotong kayu
ia mengaduknya.

"Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat si pemuda mereguk
air itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar", sahut si pemuda.

"Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?" tanya pak tua.

"Tidak" sahut pemuda itu.

Pak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata: "Anak muda, dengarkan
baik-baik.Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam serbuk pahit
ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan
memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat
tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan
dari perasaan
tempat kita meletakkannya. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan
kegagalan dalam hidup, hanya ada satu yg kamu dapat lakukan;
lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, luaskanlah hatimu untuk
menampung setiap kepahitan itu."

Pak tua itu lalu kembali menasehatkan : "Hatimu adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung
segalanya. Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah
laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu, dan
merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian."

Karena Hidup adalah sebuah pilihan. Mampukah kita jalani kehidupan
dengan baik sampai ajal kita menjelang?
Belajar bersabar menerima kenyataan adalah yang terbaik.


semoga anda menemukan jalan yang terbaik

Minggu, 24 Januari 2010

Give Up

How do you give up?
is it done by deciding to give up and following through with it?
Or is it by taking steps away from your true feelings?
I wonder if some day i will forget the smell of her , the warmth of his hand,
I wonder if even this pain will disappear and be forgotten. All of it with nothing left behind, Almost like there was nothing there from the beginning